Li-Fi merupakan sebuah teknologi baru jaringan nirkabel berkecepatan cahaya yang pada saat ini masih dalam tahap pengembangan dan ujicoba. Teknologi jaringan internet berkecepatan tinggi ini pun diprediksi bakal hadir ke publik dalam beberapa tahun kedepan.
Sesuai namanya, "Ligh Fidelity", teknologi ini menggunakan kecepatan kerlip cahaya dari lampu LED. Kerlipan lampu ini begitu cepat sehingga tak nampak oleh mata manusia meskipun sebenarnya cahaya lampu LED berkedip hingga ribuan kali setiap detiknya. Kedipan inilah yang digunakan oleh teknologi LiFi yang dijuluki sebagai "persamaan sandi morse digital" yang berfungsi sebagai "jembatan" antara informasi yang dikirim oleh LiFi ke perangkat pengguna.
Dengan menggunakan teknologi cahaya lampu LED, maka dipastikan Li-Fi memiliki kecepatan yang sangat luar biasa dari segi kecepatan transfer data. Bahkan berdasarkan hasil riset, kamu bisa mengunduh DVD sebanyak 20 buah dengan hanya memerlukan waktu kurang dari 1 detik saja, atau 100 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan Wi-Fi konvensional. Berdasarkan hasil tes uji laboratorium, teknologi koneksi internet nirkabel ini bahkan menunjukkan kecepatan yang sangat luar biasa, yaitu hingga lebih dari 200 Gbps.
![]() |
Teknologi Li-Fi (Light Fidelity) - FOTO: sciencealert |
Selain di ruangan gelap, Li-Fi juga tak dapat beroperasi saat perangkat berada di bawah cahaya matahari. Alasannya adalah karena transmisi informasi dari Li-Fi ke perangkat akan terdistorsi oleh cahaya matahari. Tak seperti Wi-Fi yang tetap dapat diakses di segala tempat hingga puluhan meter atau bahkan terhalang tembok, Li-Fi justru sebaliknya. Li-Fi tidak dapat menembus dinding karena hanya cahaya yang sampai ke perangkat saja yang dapat dihantarkan informasinya oleh Li-Fi.
Baca juga: Nike HyperAdapt 1.0, Sepatu Canggih Yang Bisa Mengikat Talinya Sendiri
Teknologi terbaru ini sebenarnya bukan lagi rahasia karena telah diperkenalkan kepada publik oleh Oledcomm, sebuah perusahaan startup asal Perancis saat ajang Mobile World Congress, sebuah ajang pameran mobile terbesar di dunia. Menariknya lagi, dalam ajang tersebut Apple bahkan sempat mengisyaratkan untuk "meminang" Li-Fi untuk dibenamkan ke dalam generasi iPhone 7 mendatang.
Namun dikarenakan LiFi masih memiliki beberapa keterbatasan sehingga belum dapat diadaptasikan pada saat ini, maka penggunaan Wi-Fi nampaknya masih tetap menjanjikan hingga kini. Meskipun demikian, Li-Fi yang masih dalam tahap uji coba serta penyempurnaan ini tak dapat ditampik bakal menggeser kedigdayaan Wi-Fi di masa mendatang. Sama halnya dengan perangkat komunikasi satu arah bernama pager yang tergantikan oleh handphone yang kemudian tergeser lagi oleh smartphone. Mesin tik yang tergeser oleh komputer yang tak lama berselang kembali tergeser lagi oleh laptop dan seterusnya.
Teknologi akan terus berevolusi dan tak ada yang dapat menghentikan lajunya.
Untuk saat ini mungkin belum ada kedai kopi atau restoran cepat saji yang menggunakan teknologi LiFi, namun siapa sangka jika dalam dua tahun kedepan koneksi internet ini mungkin sudah terpasang di berbagai area publik yang biasa kamu singgahi. Optimisme penggunaan Li-Fi bahkan sudah dicetuskan oleh Deepak Solanki, pendiri perusahaan Estonia Velmenni yang mengatakan bahwa setelah proses uji coba yang dilakukannya terhadap Li-Fi, ia merasa yakin jika teknologi baru ini bakal menghapus keberadaan Wifi dan masuk ke dalam pasar komersil dalam dua tahun dari sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar